Kamis, 18 Oktober 2012
Jumat, 07 September 2012
MASSA JENIS ZAT
Massa Jenis apaan sih?
Kamu tentu pernah minum air es atau es teh. Perhatikan, mengapa es batu selalu mengapung dalam air? Pernahkah kamu mencampur air dan minyak tanah? Mengapa minyak tanah selalu berada di atas air? Semua logam tenggelam di air, tetapi kayu atau gabus terapung di air. Apa yang menyebabkan semua ini? Untuk menemukan jawabannya kamu dapat melakukan percobaan berikut. Klik disini.
Dengan memperhatikan hasil kegiatan percobaan tadi, diskusikan kembali tentang permisalan dua kantong plastik ukuran sama yang diisi kapas dan pasir, ketika kamu membahas massa. Meskipun volumenya sama, yaitu satu kantong plastik, ternyata pasir memiliki massa yang lebih besar dibanding kapas. Berdasarkan hal ini, dikatakan massa jenis pasir lebih besar daripada massa jenis kapas. Massa jenis merupakan perbandingan antara massa dan volume.
Massa jenis benda sering disebut dengan kerapatan benda dan merupakan ciri khas setiap jenis benda. Massa jenis tidak tergantung pada jumlah benda. Apabila jenisnya sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Misalnya, setetes air dan seember air mempunyai nilai massa jenis sama yaitu 1 gram/cm^3. Berbagai logam memiliki nilai massa jenis besar dikarenakan atom-atom dalam susunan molekulnya memiliki kerapatan yang besar. Gabus atau sterofoam mempunyai massa jenis kecil karena susunan atom-atom dalam molekulnya memiliki kerapatan kecil.
Massa jenis dilambangkan dengan simbol ρ (dibaca rho), salah satu huruf Yunani.
Keterangan:
ρ = massa jenis (kg/m^3 atau g/cm^3)
m = massa benda (kg atau gram)
V = volume benda m^3 atau cm^3)
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kerapatan logam tertentu seperti platina atau emas jauh lebih besar dibandingkan zat-zat lainnya. Massa jenis berbagai zat berbeda-beda walaupun benda-benda tersebut jumlah atau volumenya sama. Massa jenis zat yang umum digunakan sebagai patokan adalah massa jenis air dan massa jenis raksa. Massa jenis air dalam wujud cair, yaitu 1000 kg/m^3 atau 1 g/cm^3, sedangkan raksa atau mercury memiliki massa jenis 13.600 kg/m^3 atau 13,6 g/cm^3.
Penting: 1000 kg/m^3 = 1 g/cm^3
Selain massa jenis, dikenal pula berat jenis. Berat jenis adalah berat benda (w) tiap satuan volume (V). Bila berat jenis dapat dilambangkan dengan S, dapat dinyatakan dengan persamaan
Keterangan:
S = berat jenis (N/m^3 atau dyne/cm^3)
w = berat benda (N atau dyne)
V = volume benda (m^3 atau cm^3)
Jadi, berat jenis benda adalah hasil kali antara massa jenis dengan percepatan gravitasi.
Penggun`an Konsep Massa Jenis dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kapal Selam
Tahukah kamu mengapa es dapat terapung di air, sedangkan batu tenggelam dalam air? Es memiliki massa jenis lebih kecil dari air, sehingga es dapat terapung dalam air. Batu tenggelam dalam air karena memiliki massa jenis lebih besar daripada air. Tahukah kamu mengapa kapal selam dapat terapung dan tenggelam di air? Ketika terapung massa jenis total kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu tenggelal massa jenis total kapal selam lebih besar dari air laut. Kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara. Tangki tersebut terletak di antara lambung kapal sebelah dalam dan luar. Tangki dapat berfungsi membesar atau memperkecil massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar.
Balon Gas
Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas.
Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es
Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap.
Menganalisis Benda Terapung, Melayang, Dan Tenggelam
Dengan membandingkan massa jenis zat cair dan benda yang dicelupkan kedalamnya, kamu dapat mengetahui benda-benda tersebut terapung melayang, atau tenggelam.

Latihan Yuk!!
Kamu tentu pernah minum air es atau es teh. Perhatikan, mengapa es batu selalu mengapung dalam air? Pernahkah kamu mencampur air dan minyak tanah? Mengapa minyak tanah selalu berada di atas air? Semua logam tenggelam di air, tetapi kayu atau gabus terapung di air. Apa yang menyebabkan semua ini? Untuk menemukan jawabannya kamu dapat melakukan percobaan berikut. Klik disini.
Dengan memperhatikan hasil kegiatan percobaan tadi, diskusikan kembali tentang permisalan dua kantong plastik ukuran sama yang diisi kapas dan pasir, ketika kamu membahas massa. Meskipun volumenya sama, yaitu satu kantong plastik, ternyata pasir memiliki massa yang lebih besar dibanding kapas. Berdasarkan hal ini, dikatakan massa jenis pasir lebih besar daripada massa jenis kapas. Massa jenis merupakan perbandingan antara massa dan volume.
Massa jenis benda sering disebut dengan kerapatan benda dan merupakan ciri khas setiap jenis benda. Massa jenis tidak tergantung pada jumlah benda. Apabila jenisnya sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Misalnya, setetes air dan seember air mempunyai nilai massa jenis sama yaitu 1 gram/cm^3. Berbagai logam memiliki nilai massa jenis besar dikarenakan atom-atom dalam susunan molekulnya memiliki kerapatan yang besar. Gabus atau sterofoam mempunyai massa jenis kecil karena susunan atom-atom dalam molekulnya memiliki kerapatan kecil.
Massa jenis dilambangkan dengan simbol ρ (dibaca rho), salah satu huruf Yunani.
ρ = massa jenis (kg/m^3 atau g/cm^3)
m = massa benda (kg atau gram)
V = volume benda m^3 atau cm^3)
Tabel berbagai massa jenis zat
Penting: 1000 kg/m^3 = 1 g/cm^3
Selain massa jenis, dikenal pula berat jenis. Berat jenis adalah berat benda (w) tiap satuan volume (V). Bila berat jenis dapat dilambangkan dengan S, dapat dinyatakan dengan persamaan
S = berat jenis (N/m^3 atau dyne/cm^3)
w = berat benda (N atau dyne)
V = volume benda (m^3 atau cm^3)
Jadi, berat jenis benda adalah hasil kali antara massa jenis dengan percepatan gravitasi.
Penggun`an Konsep Massa Jenis dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kapal Selam
Tahukah kamu mengapa es dapat terapung di air, sedangkan batu tenggelam dalam air? Es memiliki massa jenis lebih kecil dari air, sehingga es dapat terapung dalam air. Batu tenggelam dalam air karena memiliki massa jenis lebih besar daripada air. Tahukah kamu mengapa kapal selam dapat terapung dan tenggelam di air? Ketika terapung massa jenis total kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu tenggelal massa jenis total kapal selam lebih besar dari air laut. Kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara. Tangki tersebut terletak di antara lambung kapal sebelah dalam dan luar. Tangki dapat berfungsi membesar atau memperkecil massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar.
Balon Gas
Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas.
Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es
Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap.
Menganalisis Benda Terapung, Melayang, Dan Tenggelam
Dengan membandingkan massa jenis zat cair dan benda yang dicelupkan kedalamnya, kamu dapat mengetahui benda-benda tersebut terapung melayang, atau tenggelam.
Latihan Yuk!!
- Apakah yang membedakan antara air dengan es? Sebagaimana kamu ketahui es terbuat dari air.
- Air mempunyai massa jenis 1000 kg/m^3. Apabila massanya 500 kg, berapakah volumenya?
- Es memiliki massa 800 kg dan massa jenisnya 920 kg/m^3. Tentukan volume es tersebut!
- Massa jenis air 1000 kg/m^3 memiliki volume sama dengan 100 kg alkohol yang mempunyai massa jenis 800 kg/m^3. Hitunglah massa air!
- Sebuah balok kayu berukuran 10 cm × 0,2 m × 40 dm. Balok memiliki massa 2,4 kg. Hitunglah massa jenis balok!
- Suatu hari Bu Nani menyuruh anaknya yang bernama Sinta untuk membeli telur ayam di pasar. Sebelum berangkat ke pasar ibunya berpesan agar membeli telur yang masih baru. Dapatkah kamu membantu Sinta cara memilih telur yang masih baru?
- Semua batu bila dicelupkan ke dalam air secara langsung pasti tenggelam, kecuali batu apung. Mengapa hal itu bisa terjadi?
PENGUKURAN MASSA
Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.
1. Pengukuran Besaran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
a. Pengukuran Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.
Menggunakan Jangka Sorong

c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
Menggunakan Mikrometer Sekrup

2. Pengukuran Besaran Massa
Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan.
Menggunakan Neraca O’Hauss
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Dari gambar dapat diketahui bahwa:
3. Pengukuran Besaran Waktu
Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Latihan Yuk!!

1. Pengukuran Besaran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
a. Pengukuran Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.
Menggunakan Jangka Sorong

- Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm.
- Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 7. Jadi, skala nonius bernilai 7 x 0,01 cm = 0,07 cm.
- Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm. Jadi, hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,47 cm.
c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
Menggunakan Mikrometer Sekrup

- Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala utamanya adalah 1,5 mm.
- Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan skala utamanya adalah angka 29. Jadi, skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm = 0,29 mm.
- Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran diameter kawat adalah 1,79 mm.
2. Pengukuran Besaran Massa
Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan.
Menggunakan Neraca O’Hauss
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Dari gambar dapat diketahui bahwa:
- posisi anting depan 5,5 gram
- posisi anting tengah 20,0 gram
- posisi anting belakang 200,0 gram
3. Pengukuran Besaran Waktu
Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Latihan Yuk!!
- Sebuah baut diukur panjang dan diameternya masing-masing menggunakan jangka sorong dan mikrometer. Adapun massanya diukur dengan neraca. Hasil pengukuran digambarkan berikut ini. Berapakah panjang, diameter, dan massa baut tersebut?

ASAM, BASA, DAN GARAM
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari asam, basa, dan garam,
Peserta didik mampu:
1. Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan
basa, dan larutan garam netral melalui alat
indicator yang tepat.
2 Melakukan percobaan sederhana dengan
bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan
sehari-hari.
A.
Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam
Bagaimana rasa permen vitamin C atau kuah bakso
yang diberi cuka? Tentu kamu akan menjawab rasanya masam. Pernahkah kamu mencicipi garam? Bagaimana rasanya? Bagaimanakah rasa jamu?Rasanya pahit atau manis? Rasa pahit merupakan salah satu sifat
zat yang bersifat basa. Memang, sejak zaman dahulu asam, basa, dan garam sudah dikenal,
karena banyak bahan makanan atau minuman yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari bersifat asam, basa atau garam. Coba kamu sebutkan contoh bahan makanan atau minuman yang bersifat asam. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa
Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa
(alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Apakah sifat asam,
basa, dan garam itu? Coba kamu perhatikan larutan pembersih porselin atau keramik. Apa yang terjadi jika larutan pembersih tersebut terkena lantai keramik?
Coba kamu simpulkan sifat-sifat asam! Pernahkah kamu mencuci dengan deterjen atau sabun? Apayang kamu rasakan pada tanganmu itu? Apakah licin dan terasa panas? Seperti halnya dengan sabun,basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat
alkali (bereaksi dengan
protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian).
Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara
yang aman. Bagaimanakah cara mengidentifikasi asam dan basa
yang baik dan aman?
Kamu dapat mengenali asam dan basa dengan menggunakan indikator. Indikatorya itu suatu bahan
yang dapat bereaksi dengan asam,
basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.
1. Asam
Kamu sudah mengetahui jika asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman,
misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat
yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Tahukah kamu perbedaan antara
ion, kation, dan anion? Ion
adalah atom atau sekelompok
atom yang bermuatan listrik. Kation adalah
ion yang bermuatan listrik positif. Adapun
anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif. Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam,
marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida
(HCl) membentuk Besi
(II) klorida (FeCl2). Asam asam apa sajakah yang ada dalam kehidupan sehari-hari kita? Mari kita cermati table berikut.
Nama Asam
|
Rumus Kimia
|
Terdapat Dalam
|
Asam asetat
|
CH3COOH
|
Larutan cuka
|
Asam askorbat
|
C6H8O6
|
Jeruk, tomat, sayuran
|
Asam sitrat
|
C6H8O7
|
Jeruk
|
Asam borat
|
H3BO3
|
Larutan pencuci mata
|
Asam karbonat
|
H2CO3
|
Minuman berkarbonasi
|
Asam klorida
|
HCl
|
Asam lambung
|
Asam nitrat
|
HNO3
|
Pupuk, peledak TNT
|




(a) Jeruk
(b) Anggur (c)
Apel (d) Tomat
Gambar 1.Buah-buah yang mengandung Asam
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organic dan asam anorganik. Tahukah kamu apa bedanya? Asam organic umumnya bersifat asam lemah,
korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.
2. Basa (Hidroksida)
Jika kamu mencuci tangan dengan sabun,
apa yang kamu rasakan pada tanganmu?
Dalam keadaan murni,
basa umumnya berupa Kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran,
obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa. Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam
air (larutan) dapat melepaskan
ion hidroksida (OH-). Oleh karenaitu,
semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus
OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa,
maka untuk member nama basa,
cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti
kata hidroksida.
Soal
Tulislah nama dari senyawa basa berikut!
a. NaOH c. KOH
b. Ca(OH)2 d. Mg(OH)2
Pembahasan
a. NaOH = Natrium hidroksida
b. Ca(OH)2 = Kalsium hidroksida
c. KOH = Kalium hidroksida
d. Mg(OH)2 = Magnesium hidroksida
Tahukah kamu,
basa apa
yang ada
di sekitar kita?
Mari kita cermati table berikut ini.
Tabel 2.2 Beberapa Jenis Basa
yang Telah Dikenal
Nama Basa
|
Rumus Kimia
|
Terdapat Dalam
|
Aluminium hidroksida
|
Al(OH)3
|
Deodoran, obatmaag
|
Kalsium hidroksida
|
Ca(OH)2
|
Plester
|
Magnesium hidroksida
|
Mg(OH)2
|
Obat pencahar (antacid)
|
Natrium hidroksida
|
NaOH
|
Sabun pembersih saluran air
|
3. Garam
Jika mendengarkata
”garam”, pastilah yang terbayang pada benakmu adalah garam dapur. Garam dapur memang merupakan salahsatu contoh garam. Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah kamu melihat orang yang sakit perut (maag dan sejenisnya)? Tahukah kamu mengapa
orang yang sakit maag minum obat sakit maag atau antacid? Apakah antacid
itu? Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambungyang
meningkat. Untuk menetralkan asam lambung
(HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asamlambung
(HCl). Umumnya zat-zat dengan sifat
yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan
ion OH- dari basa membentuk molekul air.

Asam
Basa Air
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Apakah terjadi reaksi antara
ion negative dari asam dan ion positif logam dari basa?
Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam.
Bila garam yang terbentuk ini mudah larut dalam
air, maka ion-ionnya akan tetap ada
di dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka
ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.
Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut!



Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi
(garam) tidak selalu bersifat netral.
Sifatasam basadari larutan garam bergantung pada kekuatan asamdanbasa penyusunnya.

Garam yang berasal dari asam
kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan
KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut
garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan
basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH, Ca(OH)2 termasuk basa
kuat.
Simaklah beberapa garam yang
telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari pada tabel berikut. Apa sajakah garam
yang ada dalam kehidupan kita?
Tabel 2.3 Beberapa Garam yang
Telah Dikenal
Nama Garam
|
Rumus
|
Nama Dagang
|
Kegunaan
|
Natrium klorida
|
NaCl
|
Garam dapur
|
Penambah rasa
|
Kalsium karbonat
|
CaCO3
|
Kalsit
|
Bahan cat
|
Kalium nitrat
|
KNO3
|
Salpeter
|
Pupuk
|
Kalium karbonat
|
K2CO3
|
Potas
|
Bahan sabun
|
4. Larutan Asam, Basa, dan Garam
Bersifat Elektrolit
Pernahkah kamu melihat seseorang
mencari ikan dengan menggunakan ”setrum” atau aliran listrik yang berasal dari
aki? Apa yang terjadi setelah beberapa saat ujung alat yang telah dialiri arus
listrik itu dicelupkan ke dalam air sungai? Ternyata ikan yang berada di sekitar
ujung alat itu terkena aliran listrik dan pingsan atau mati. Apakah air dapat
menghantarkan listrik? Sebenarnya air murni adalah penghantar listrik yang
buruk. Akan tetapi bila dilarutkan asam, basa, atau garam ke dalam air maka larutan
ini dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam air dan dapat
membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan
elektrolit. Contohnya adalah larutan garam dapur dan larutan asam klorida. Zat
yang tidak menghantarkan arus listrik dinamakan larutan nonelektrolit.
Contohnya adalah larutan
gula dan larutan urea. Untuk
mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, dapat
diuji dengan alat penguji elektrolit. Alat penguji elektrolit sederhana terdiri
dari dua elektroda yang dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan
dilengkapi dengan lampu,
serta bejana yang berisi larutan
yang akan diuji. Mari kita lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui apakah
asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus listrik.
B. Identifikasi Asam, Basa, dan
Garam
Banyak sekali larutan di sekitar
kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Tahukah kamu bagaimana cara
menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat
digunakan adalah indikator asam
basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan
asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral
dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.
Berikut adalah beberapa cara
menguji sifat larutan.
1. Identifikasi dengan Kertas
Lakmus
Warna kertas lakmus dalam
larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam
kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing
kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan
asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan
asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru
dalam larutan netral tidak berubah warna.



Gambar kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru
Agar kamu lebih paham mengenai materi ini,
mari kita lakukan kegiatan berikut.
Kegiatan ilmiah 2.2
Identifikasi
Larutan Asam, Basa,
dan
Garam Menggunakan Kertas Lakmus
Tujuan
Mengidentifikasi larutan asam,
basa, dan garam menggunakan kertas lakmus
Alat dan Bahan
1. Gelas plastik/gelas kimia
2. Pelat tetes
3. Pipet tetes
4. Kertas lakmus
5. Bahan-bahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari, seperti cuka, air aki, teh, sabun, kapur, air sumur,
garam, dan air jeruk.
Petunjuk Kerja
1. Kumpulkan bahan-bahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari yang berupa bahan padat atau larutan.
2. Larutkan bahan-bahan yang
padat tersebut ke dalam air.
3. Masukkan atau celupkan kertas
lakmus ke dalam cekungan-cekungan pelat tetes.
4. Teteskan dengan pipet tetes
asam, basa, dan netral dari bahan-bahan tersebut pada
lakmus yang terdapat di dalam
cekungan pelat tetes.
5. Catat hasil pengamatan dalam
tabel dan klasifikasikan bahan-bahan tersebut berdasarkan
sifatnya.
6. Buatlah kesimpulan dari hasil
kegiatan dan susunlah laporannya.
No.
|
Bahan-bahan
|
Hasil Pengamatan dengan Lakmus
|
Asam
|
Basa
|
Netral
|
1.
|
Larutan gula
|
||||
2.
|
Larutan cuka
|
||||
3.
|
Air sumur
|
||||
4.
|
Larutan sabun
|
||||
5.
|
Air teh
|
||||
6.
|
Larutan kapur
|
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada kertas
lakmus jika ditetesi dengan larutan asam, basa, atau larutan
netral?
2. Mengapa larutan yang netral
tidak dapat menunjukkan perubahan warna pada lakmus?
2. Identifikasi Larutan Asam dan
Basa Menggunakan Indikator Alami
Percobaan yang telah kamu
lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral
dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu
larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu
dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan,
seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat
digunakan sebagai indikator asam
basa. Ekstrak atau sari dari
bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.




a. Kubis ungu
b. Bunga mawar c. Bunga
sepatu d. Kunyit
Gambar.Beberapa macam indikator alami
Sebagai contoh, ambillah kulit
manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis
adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua
dan masing-masing diteteskan
larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari
ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah
warna dari ungu menjadi biru kehitaman. Agar kamu lebih paham dengan pokok
bahasan ini, mari kita lakukan kegiatan berikut.
B.
Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan
1. Kekuatan Asam dan Basa
Masih ingatkah kamu dengan sifat asam dan basa? Misalnya
beberapa jenis asam dapat diminum atau dikonsumsi, sebaliknya ada beberapa asam
yang berbahaya bila kena kulit, karena dapat merusak jaringan. Asam juga dapat
merusak logam dan keramik. Apakah asam dan basa mempunyai kekuatan yang sama? Kekuatan
suatu asam atau basa tergantung bagaimana senyawa tersebut dapat diuraikan
menjadi ion-ion dalam air. Peristiwa terurainya suatu zat menjadi ion-ionnya
dalam air disebut ionisasi. Asam atau basa yang terionisasi secara sempurna
dalam larutan merupakan asam kuat atau basa kuat. Sebaliknya asam atau basa yang
hanya terionisasi sebagian merupakan asam lemah atau basa lemah. Jika ingin
mengetahui kekuatan asam dan basa kamu dapat melakukan percobaan sederhana.
Perhatikan nyala lampu saat mengadakan percobaan uji larutan elektrolit. Bila
nyala lampu redup berarti larutan tergolong asam atau basa lemah, sebaliknya
apabila nyala lampu terang berarti larutan tersebut tergolong asam atau basa
kuat.
2. Derajat Keasaman dan Kebasaan
(pH dan pOH)
Mungkin kamu pernah mendengar istilah
pH suatu larutan. Apakah pH itu? Pada dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu
larutan (pH = potenz Hydrogen)) bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam
larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut. Umumnya
konsentrasi ion H+ pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan
penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH
sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika
dinyatakan dengan persamaan
pH
= - log (H+)
Analog dengan pH, konsentrasi
ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH (Potenz
Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.
pOH
= - log (OH-)
Derajat keasaman suatu zat (pH)
ditunjukkan dengan skala 0—14.
a. Larutan dengan pH < 7
bersifat asam.
b. Larutan dengan pH = 7
bersifat netral.
c. Larutan dengan pH > 7
bersifat basa.
Jumlah harga pH dan pOH = 14.
Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka harga pH = 14 – 5 = 9. Harga pH
untuk beberapa jenis zat yang dapat kita
temukan di lingkungan sehari-hari dinyatakan dalam Tabel 2.7 (halaman 46).
Tabel. Harga pH untuk beberapa
jenis zat
No.
|
Harga pH
|
Contoh Material
|
1.
|
1
|
Larutan HCl 0,1 M
|
2.
|
6
|
Susu
|
3.
|
7
|
Air murni
|
4.
|
7,2
|
Darah
|
5.
|
14
|
Larutan NaOH 1 M
|
3. Menentukan pH Suatu Larutan
Derajat keasaman (pH) suatu
larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick,
larutan indiaktor, dan pH meter.
a. Indikator Universal
Indikator universal merupakan
campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari
perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam
yaitu indikator yang berupa
kertas dan larutan.
b. Indikator Kertas (Indikator Stick)
Indikator kertas berupa kertas
serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna.
Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan
yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator
universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO).
Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari
7 warnanya menjadi kuning (Gambar 2.11). Contoh indikator cair lainnya adalah
indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin
tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10 (Gambar
2.12).

(a) Larutan asam (b) larutan basa
Gambar 2.12 Warna indikator fenolftalin
dalam Larutan Asam (Jernih) dan
Dalam Larutan Basa (Merah Muda)

Gambar 2.11 Warna Indikator Metil Jingga dalam
Larutan dengan pH 2, 7, dan 11
d. pH Meter
Pengujian sifat larutan asam
basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara
dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala
yang menunjukkan pH larutan.


Gambar 2.13 Beberapa Jenis pH
Meter Digital
Uji Kompetensi
I. Pilihlah salah satu jawaban
yang tepat!
1. Berikut ini adalah
sifat-sifat larutan asam, kecuali ....
a. dapat memerahkan warna lakmus
biru
b. dapat menimbulkan pencemaran
udara
c. larutannya termasuk
nonelektrolit
d. jika dilarutkan dalam air
terjadi reaksi ionisasi dan terjadi ion OH-
2. Berikut ini adalah data hasil
pengujian beberapa larutan dengan menggunakan lakmus
merah dan lakmus biru.
Larutan
|
Perubahan Warna pada Lakmus
|
|
Lakmus Merah
|
Lakmus Biru
|
|
A
|
Merah
|
Merah
|
B
|
Biru
|
Biru
|
C
|
Merah
|
Biru
|
D
|
Biru
|
Merah
|
Larutan yang bersifat asam
adalah ....
a. A c. C
b. B d. D
3. Berikut ini adalah larutan
asam:
1. HCl 4. CH3COOH
2. H2SO4 5. HCN
3. HNO3
Larutan asam lemah ditunjukkan
nomor ....
a. 1 dan 5 c. 1 dan 3
b. 2 dan 4 d. 4 dan 5
4. Benda-benda peralatan rumah
tangga berikut ini yang mudah rusak apabila terkena
larutan asam adalah ....
a. ember plastik c. gergaji
b. cobek batu d. rak kayu
5. Larutan berikut yang termasuk
basa kuat adalah ....
a. Mg(OH)2 c. NH3
b. LiOH d. Al(OH)3
6. Kalsium hidroksida banyak
dimanfaatkan sebagai ....
a. bahan cat tembok c. obat antacid
b. bahan pembersih kaca d. bahan
pembuat sabun
7. Apabila ekstrak bunga sepatu merah
digunakan sebagai indikator asam basa, maka gejala berikut yang benar adalah
....
a. dalam asam berwarna merah dan
di dalam basa berwarna hijau
b. dalam asam berwarna hijau dan
di dalam basa berwarna merah
c. dalam asam berwarna ungu dan
di dalam basa berwarna merah
d. dalam asam berwarna merah dan
di dalam basa berwarna ungu
8. Larutan air kapur dengan pH =
12 apabila diuji dengan indikator fenolftalein maka warna yang terjadi adalah
....
a. kuning c. biru
b. merah d. tak berwarna
9. Beberapa garam dan asam basa
pembentuknya tertera pada tabel berikut.
Rumus
|
Asam Pembentuk
|
Basa Pembentuk
|
Nama
|
Sifat Garam
|
NaCl
|
HCl
|
NaOH
|
Natrium klorida
|
Netral
|
KCl
|
HCl
|
KOH
|
Kalium klorida
|
Netral
|
Na2CO3
|
H2CO3
|
NaOH
|
Natrium karbonat
|
Basa
|
KCN
|
HCN
|
KOH
|
Kalium cianida
|
Basa
|
NH4Cl
|
HCl
|
NH4OH
|
Amonium klorida
|
asam
|
Garam yang bersifat asam dan
garam yang bersifat netral yaitu ....
a. NH4Cl dan KCl c. KCN dan NH4Cl
b. NaCl dan Na2CO3 d. Na2CO3 dan NaCl
10. Garam yang sukar larut dalam
air adalah ....
a. NaCl c. CaCl2
b. KNO3 d. PbCl2
II. Jawablah dengan singkat dan
jelas!
1. Sebutkan masing-masing dua
sifat asam dan sifat basa!
2. Sebutkan masing-masing tiga
contoh bahan rumah tangga yang mengandung asam dan mengandung basa!
3. Apa bukti bahwa suatu larutan
bersifat asam dan bersifat basa?
4. Bagaimana cara mengetahui
suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral?
5. Apakah yang dimaksud dengan
indikator?
6. Sebutkan tiga contoh
indikator asam-basa!
7. Apakah yang dimaksud dengan
indikator alami? Berikan contohnya!
Unsur,
Senyawa, dan Campuran
A. Unsur dan Lambang Unsur
Cobalah kamu pikirkan, apakah
air, gula dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain? Apabila dikaji, semua zat
terbentuk dari bagian-bagian yang paling sederhana yang disebut unsur. Air
dapat diuraikan lagi menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. Gula dapat diuraikan
lagi menjadi karbon, oksigen, dan hidrogen. Tahukah kamu bagaimana cara
menguraikan air dan gula menjadi unsur-unsur penyusunnya? Dapatkah karbon,
hidrogen, dan oksigen diuraikan lagi menjadi zat lain? Dengan reaksi kimia
biasa karbon, oksigen, dan hidrogen tidak dapat diuraikan lagi. Karbon,
hidrogen, dan oksigen tergolong unsur. Unsur didefinisikan sebagai zat tunggal
yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia biasa. Kamu tentu punya banyak teman. Bagaimana caramu
untuk mengenalnya? Tentunya kamu terlebih dahulu harus mengetahui namanya baru
mengenalnya, bukan? Sama dengan unsur-unsur yang akan kita pelajari, maka harus
tahu terlebih dahulu nama unsur tersebut. Unsur memiliki nama dan lambang unsur
agar lebih mempermudah cara penulisan dan mengenalnya. Adapun lambang unsuryang
pernah dibuat adalah sebagai berikut.
1. Pendapat Para Ahli Kimia pada
Abad Pertengahan
Lambang unsur berupa lambang
dari macam-macam alat atau benda seperti pada Gambar 3.2. Ternyata lambang
tersebut sulit dimengerti orang.
2. Pendapat John Dalton (1766—1844)
Lambang unsur yaitu berupa
lingkaran seperti pada Gambar 3.3. Lambang-lambang unsur menurut Dalton ini
kurang praktis apabila digunakan untuk menuliskan zat yang majemuk.

Gambar
3.4 Lambang Beberapa Unsur oleh John Dalton
3. Pendapat Jons Jacob Berzelius
Lambang unsur yang sekarang
digunakan adalah seperti yang diusulkan oleh Jons Jacob Berzelius pada tahun
1813. Cara penulisan unsur tersebut dengan ketentuan diambil huruf pertama dari
nama unsur dan ditulis dengan huruf kapital. Apabila ada dua unsur yang huruf
depannya sama, maka unsur yang lain tadi selain memakai huruf pertama yang
ditulis dengan huruf kapital diikuti salah satu huruf kecil yang terdapat dalam
nama unsurnya.
Contoh:
Unsur Carbon dilambangkan
C
Unsur Calsium dilambangkan
Ca
Unsur Clorin dilambangkan
Cl
Unsur Cobalt dilambangkan Co
Unsur Nitrogen dilambangkan N
Unsur Natrium dilambangkan Na
Unsur Neon dilambangkan Ne
B. Rumus Kimia
Rumus kimia menunjukkan satu
molekul dari suatu unsur atau suatu senyawa. Rumus kimia juga disebut rumus
molekul. Rumus kimia digolongkan sebagai berikut.
1. Rumus Kimia Suatu Unsur
Dalam rumus kimia suatu unsur
tercantum lambang atom unsur itu, yang diikuti satu angka. Lambang unsur
menyatakan nama atom unsurnya dan angka yang ditulis agak ke bawah menyatakan
jumlah atom yang terdapat dalam satu molekul unsur tersebut.

Gambar 3.6 Molekul Unsur O2
Contoh:
a. O2 berarti 1 molekul, gas
oksigen.
Dalam 1 molekul gas oksigen
terdapat 2 atom oksigen
b. P4 berarti 1 molekul fosfor.
Dalam 1 molekul fosfor terdapat
4 atom fosfor. Berbeda halnya dengan 2 O dan 4 P.
a. 2 O berarti 2 atom oksigen
yang terpisah dan tidak terikat secara kimia.
b. 4 P berarti 4 atom fosfor
yang terpisah dan tidak terikat secara kimia
2. Rumus Kimia Suatu Senyawa
Pada rumus kimia suatu senyawa
tercantum lambang atom unsur-unsur yang membentuk senyawa itu, dan tiap lambang
unsur diikuti oleh suatu angka yang menunjukkan jumlah atom unsur tersebut di dalam
satu molekul senyawa.

Gambar
3.7 Molekul Unsur H2O
Contoh:
a. H2O berarti 1 molekul air
Dalam 1 molekul air terdapat 2
atom hidrogen dan 1 atom oksigen (perhatikan Gambar 3.7).
b. CO2 berarti 1 molekul gas
karbon dioksida
Dalam 1 molekul gas
karbondioksida terdapat 1 atom karbon dan 2 atom oksigen.
c. C12H22O11 berarti 1 molekul
gula
Dalam 1 molekul gula terdapat 12
atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen.
C. Sifat-Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran
Setelah kamu mengenal unsur dan
lambang unsur serta senyawa maka sekarang cobalah untuk membandingkan
sifat-sifat unsur dengan sifat senyawa!
1. Sifat Unsur
Sampai saat ini telah dikenal
tidak kurang dari 114 macam unsur yang terdiri dari 92 unsur alam dan 22 unsur
buatan. Berdasarkan sifatnya, unsur dapat digolongkan menjadi unsur logam,
unsur nonlogam, serta unsur metaloid. Contoh unsur logam di antaranya besi,
seng, dan tembaga. Contoh unsur nonlogam di antaranya karbon, nitrogen, dan
oksigen. Silikon dan germanium tergolong metaloid. Coba carilah beberapa contoh
dari unsur logam, unsur non logam, dan unsur metaloid! Bagaimana sifat-sifat
dari unsur logam dan non logam? Cobalah kamu amati sifat besi! Bagaimana wujud
besi? Padat, cair, atau gas? Bagaimana sifat kekerasannya, keras atau lunak?
Dapatkah besi menghantarkan arus listrik atau panas? Apakah logam dapat ditempa
menjadi tipis? Apakah besi dapat dibuat menjadi kawat? Bagaimana pula sifat
dari unsur non logam? Belerang, tergolong unsur non logam. Coba kamu cari contoh
unsur non logam yang lain! Kemudian bandingkan sifatnya.
Bab 3 Unsur, Senyawa, dan
Campuran 59
Sekarang coba kamu sebutkan 4
perbedaan sifat antara logam,
nonlogam, serta metaloid, yang
meliputi:
a. wujud atau fase zat
b. daya hantar listrik dan panas
c. tingkat kekerasan
d. sifat fisik
2. Sifat Senyawa
Apakah air dapat diuraikan
menjadi zat yang lebih sederhana lagi?
Ya, kamu dapat mencobanya dengan
alat elektrolisis air. Unsur-unsur
pembentuk air adalah oksigen dan
hidrogen. Jadi, air terdiri dari gas
oksigen dan gas hidrogen yang
bergabung melalui reaksi kimia. Air
dengan rumus kimia H2O, memiliki
sifat yang berbeda dengan unsurunsur
pembentuknya, yaitu H2 dan O2
yang berupa gas. Air dapat
diuraikan menjadi unsur-unsur
pembentuknya, sehingga disebut
senyawa. Adapun hidrogen serta
oksigen disebut unsur. Jadi, senyawa
adalah zat yang terbentuk dari
unsur-unsur dengan perbandingan
tertentu dan tetap melalui
reaksi kimia. Jadi, sifat senyawa tidak
sama dengan sifat unsur
pembentuknya. Senyawa dapat dipisahkan
menjadi unsur-unsur atau menjadi
senyawa yang lebih sederhana
melalui reaksi kimia.
Di dalam tiap senyawa
unsur-unsur penyusunnya mempunyai
perbandingan massa yang tetap
dan tertentu. Misalnya,
a. Air (H2O), perbandingan massa
unsur-unsur penyusunnya yaitu
Hidrogen : Oksigen adalah 1 : 8
b. Gula (C12 H22 O11),
perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya
yaitu
Karbon : Oksigen : Hidrogen
adalah 72 : 88 : 11
c. Etanol (C2 H5OH),
perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Karbon : Oksigen : Hidrogen
adalah 12 : 8 : 3
3. Sifat Campuran
Cobalah kamu mengambil segenggam
tanah! Perhatikan dengan saksama apa yang terdapat dalam segenggam tanah tadi?
Apakah ada pasir, plastik, kayu, dan kerikil? Tanah diklasifikasikan dalam
campuran, yaitu campuran berbagai macam unsur dan senyawa. Sifat asli zat-zat
pembentuk campuran masih tampak, sehingga komponen penyusun campuran tersebut
dapat dikenali dan dapat dipisahkan lagi. Perbandingan zat-zat penyusunnya
tidak tentu seperti pada senyawa. Ada dua macam campuran, yaitu campuran
homogen dan campuran heterogen.
a. Campuran Homogen
Amati dengan saksama segelas air
sirup. Apakah jernih atau keruh? Apakah gula atau sirup dapat bercampur? Bila
air sirup tersebut jernih dan bercampur merata, dapat digolongkan sebagai campuran
homogen. Campuran homogen ini biasa disebut larutan. Pada larutan, tiap-tiap
bagian mempunyai susunan yang sama. Jadi di dalam larutan sirup tersebut
terdapat dua penyusun larutan, yakni air dan gula. Air disebut pelarut,
sedangkan gula disebut zat terlarut. Contoh campuran homogen lainnya adalah
minuman ringan (soft drink) dan larutan pembersih lantai.
b. Campuran Heterogen
Amati segelas air yang dicampur
dengan pasir. Apa yang terdapat di dasar gelas? Apa yang terapung? Apakah warna
air tersebut jernih? Apakah campuran pasir dan air itu merata? Apabila zat-zat
penyusunnya bercampur secara tidak merata dan campuran ini tiap-tiap bagian
tidak sama susunannya maka disebut campuran heterogen (perhatikan Gambar 3.8).
Contoh campuran heterogen yang lain adalah air kopi (bentuk cair) dan campuran
tepung dengan air (bentuk padat). Susunan zat dalam suatu campuran sering
dinyatakan dengan kadar dari zat-zat pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat
dalam campuran dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam campuran dibandingkan
jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat dinyatakan dalam dalam massa (g, kg)
atau volume (m��, ��).
D. Perbedaan Antara Senyawa dan Campuran
Setelah kamu dapat memberi
contoh campuran homogen dan campuran heterogen, dapatkah kamu membedakan sifat
antara keduanya? Tahukah kamu ciri-ciri pokok antara senyawa dan
campuran? Mari kita cermati
tabel berikut.
Keadaan
|
Senyawa
|
Campuran
|
Penyusunnya
|
a. disusun oleh unsur-unsur
b. hanya dapat dipisahkan secara
kimia
|
a. disusun oleh zat
b.mudah dipisahkan secara fisik
|
Sifatnya
|
sifat senyawa berbeda dengan unsurunsur
penyusunnya
|
sifat zat penyusunnya masih
tampak
|
Proses pembentukan
|
terjadi reaksi kimia
|
terjadi perubahan fisika
|
Perbandingan
|
perbandingan unsur-unsur penyusunnya
tetap dan tertentu
|
perbandingan massa
zat penyusunnya tidak tentu
|
Uji Kompetensi
I. Pilihlah salah satu jawaban
yang tepat!
1. Diketahui beberapa macam
unsur:
1. Nitrogen 3. Karbon
2. Oksigen 4. Silikon
Unsur yang tergolong unsur
metaloid adalah ....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
2. Diketahui beberapa macam
unsur:
1. besi 3. timbal
2. raksa 4. timah
Unsur yang berwujud cair pada
suhu kamar adalah ....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
3. Diketahui beberapa macam zat:
1. asam asetat 3. pati
2. asam sulfat 4. gula
Zat yang tergolong senyawa
anorganik adalah ....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
4. Di antara zat berikut yang
tergolong larutan adalah ....
a. sirop dan santan c. kanji dan minyak ikan
b. air dan alkohol d. kanji dan air sabun
5. Di antara zat berikut, yang
tergolong campuran adalah ....
a. perunggu c.
emas
b. perak d. platina
6. Diketahui beberapa macam zat:
1. asam asetat 3. asam nitrat
2. asam sulfat 4. asam klorida
Zat yang tergolong senyawa
organik adalah ....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
7. Lambang unsur kalsium adalah
....
a. K c. Ks
b. Ca d. C
8. Lambang unsur timah adalah
....
a. Sn c. Pb
b. Ti d. Zn
9. Diantara zat berikut ini,
yang tergolong unsur adalah ....
a. kapur c. gula tebu
b. air d. raksa
10. Jumlah atom nitrogen dalam
10 molekul H2O adalah ....
a. 2 c. 12
b. 10 d. 20
II. Jawablah dengan singkat dan
jelas!
1. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan.
a. unsur
b. senyawa
c. campuran
2. Tuliskan lambang kimia
senyawa berikut ini!
a. Asam sulfat c. Karbon dioksida
b. Garam dapur d. Asam klorida
3. Berapa persen kadar alkohol
bila 40 ml alkohol dicampurkan dalam dalam 1 liter air?
4. Sebutkan tiga perbedaan
antara senyawa dengan campuran!
5. Berikanlah masing-masing dua
contoh dari campuran homogen dan campuran heterogen?
6. Tuliskan lima contoh dari
unsur logam dengan lambang atom unsurnya!
7. Tuliskan lima contoh dari
unsur nonlogam dengan lambang atom unsurnya!
8. Tuliskan lima contoh dari
unsur metaloid dengan lambang atom unsurnya!
9. Tuliskan lima contoh unsur
yang berwujud gas!
10. Tuliskan lima contoh unsur
yang berwujud padat!
Langganan:
Postingan (Atom)